Minggu, 12 Februari 2012

Membuat kosen pintu tungggal


KEGIATAN BELAJAR 1


A. Lembar Informasi
Dalam pembuatan gambar rencana bangunan khususnya bangunan     gedung, harus selalu dilengkapi dengan gambar penempatan  pintu dan jendela serta dilengkapi dengan gambar penjelasnya. Hal ini dimaksudkan agar :
1. Dapat dipakai sebagai pedoman atau acuan didalam  menghitung  volume
    dan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk  pembuatan  dan  biaya  pema-
    sangan konstruksi pintu dan jendela dalam suatu bangunan gedung.
2. Untuk dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemasangan pintu dan jendela di lapangan agar sesuai dengan rencana.

Dua faktor tersebut diatas yang mengharuskan seorang ahli gambar (draftmen) dituntut untuk dapat membuat gambar sebaik dan seteliti mungkin, sesuai dengan ketentuan dan aturan yang diberlakukan dalam gambar teknik.

B. Lembar Kerja
1. Fungsi
a. Pintu : Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan alam kedalam ruang.
b. Jendela : Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu ditempatkan pada dinding yang berhubungan dengan ruang luar
Pada jendela dengan kaca besar berfungsi untuk mewujudkan adanya hubungan antara interior dan eksterior.
c. Jendela atas/tingkap : Untuk memasukkan cahaya matahari dan membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang, terutama pada ruang-ruang kecil yang tidak berjendela.
d. Lubang angin/ventilasi : Untuk membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang pada saat pintu dan jendela dalam keadaan tertutup, sehingga pergantian udara tetap berlangsung. Penempatan ventilasi yang baik adalah dengan sistem silang supaya sirkulasi udara dapat menyebar keseluruh ruangan. Baik dinding dalam maupun luar perlu adanya ventilasi, dimana penempatannya tetap memenuhi persyaratan estetika.
2. Cara Menentukan Ukuran.
Dalam menentukan ukuran, menggunakan dasar pendekatan antara lain, fungsi dan aktifitas ruang, kapasitas ruang, kebutuhan manusia akan oksigen dan sebagainya.
a. Luas lubang penerangan/cahaya : Luas pintu dan jendela tidak masuk dalam perhitungan .
? Untuk kamar tidur 1/6 × luas lantai ruang
? Kamar duduk 1/7 – 1/6 × luas lantai ruang.
? Sekolah dan kantor 1/6 – 1/5 × luas lantai ruang.
? Rumah sakit 1/6 - 1/5 × luas lantai ruang.
? Bengkel 1/6 - 1/3 × luas lantai ruang.
? Gudang 1/10 × luas lantai ruang
b. Luas lubang ventilasi.
Dalam penentuan lubang ventilasi luas pintu dan jendela tidakdi perhitungkan. Luas minimum lubang ventilasi adalah :
antara  1/40 sampai dengan  1/10 × luas lantai ruang


c. Lubang kusen pintu dan jendela.
Dasar pertimbangan penentuan ukuran kusen pintu dan jendela adalah berdasarkan pada pendekatan fungsi ruang dalam suatu bangunan dan tinjauan dari aspek estetika.Ukuran yang dipakai adalah ukuran dalam, yaitu jarak tepi-tepi dalam kusen.

? Tinggi pintu : ditentukan berdasarkan tinggi orang normal 1,60 m ditambah tinggi bebas 0,40 m sampai dengan 0,60 m.
? Lebar pintu : ditentukan berdasarkan tempat dan fungsinya.
Untuk pintu KM/WC : antara 0,60 m sampai dengan 0,70 m.
Kamar tidur : 0,80 m
Kamar tamu : 1,00 m sampai dengan 1,20 m
Pintu utama kantor : sampai 3,00 m
Untuk garasi, gudang : Tinggi kendaraan ditambah 0,40 s/d 0,60 m. Tinggi
minimum 2,50 m. Lebar minimum 3,00 m
Untuk bangunan monumental : dengan menggunakan skala monumental,
disesuaikan dengan proporsi bangunannya.
? Tinggi Jendela : tinggi ambang atas jendela dibuat sama dengan tinggi ambang atas pintu agar tampak serasi. Tinggi ambang bawah dari kusen jendela disesuaikan fungsi ruang.
Untuk ruang tidur : 0,80 m s/d 1,20 m dari lantai.
Untuk ruang tamu, keluarga : 0,20 m s/d 0,40m agar ruangan memperoleh penerangan sebanyak-banyaknya.
Untuk ruang-ruang sekolah dibuat setinggi 1,30 m dari lantai agar para peserta diklat tidak dapat melihat keluarsaat pelajaran berlangsung.
3. Ukuran Kayu
Ukuran kayu yang sering dipergunakan untuk kusen : 6/12, 8/12, 8/14,10/15 dsb. Untuk ukuran yang tidak ada dalam perdagangan, harus memesan sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
Ukuran kayu untuk daun dan panil : 3/10, 3/12, 3/30, 4/30, 2/20.
4. Jenis Kayu di Perdagangan
Kayu yang dipergunakan untuk pembuat kusen maupun daun harus memenuhi persyaratan teknis diantaranya adalah : kadar lengas rendah, awet, kembang susutnya kecil, tidak banyak mata kayunya, mudah dikerjakan. Untuk kayu yang akan ditampilkan secara natural harus memiliki serat dan tekstur yang baik. Kayu yang ada diperdagangan : Jati, kamper, bangkirai, merbau dsb.
5. Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela.
     Macam kusen pintu dan jendela.
a. Kusen pintu tunggal : untuk satu daun pintu
b. Kusen pintu tunggal dengan ventilasi : menggunakan ventilasi atas
c. Kusen pintu dobel : untuk dua daun pintu
d. Kusen pintu gendong : Kusen pintu yang menyatu dengan kusen     jendela.
e. Kusen pintu lipat : kusen untuk pintu garasi.
f. Kusen jendela : untuk satu daun jendela
g. Kusen jendela dobel : untuk dua daun jendela
h. Kusen jendela dengan ventilasi : dengan ventilasi pada bagian atas.

6. Nama Bagian Kusen dan Fungsinya








Gambar 1.
















a. Angker : besi Æ 3/8’” panjang 20 cm, kait ujung 5 – 10 cm untuk memperkokoh kedudukan kusen pada tembok.
b. Sponning : tempat menempel daun pintu pada kusen, berfungsi juga sebagai penutup celah, dalam 1-1,5 cm, lebar 3-4 cm menyesuaikan ketebalan daun pintunya.
c. Sponning kapur : menciptakan daya ikat antara kusen dengan tembok, lebar dibuat 3-6 cm, kedalaman 1-2 cm.
d. Sponning plesteran : penutup celah susut kayu dan celah antara kusen dengan tembok berukuran 1x1 cm.
e. Kupingan :  Untuk  memperkokoh  kedudukan   dan   ikatan kusen dengan tembok bagian atas . Ukuran panjang 10-15 cm
f. Duk/Neut : Campuran beton pada bagian bawah kusen berbatasan dengan muka lantai, mencegah masuknya air kedalam kayu kusenmelalui kepala kayu.

7. Gambar Kusen Pintu dan Jendela.
Dalam menggambar kusen pintu dan jendela yang perlu diperhatikan adalah :
a. Macam /type kusen pintu dan jendela
b. Ukuran tinggi dan lebar lubang kusen pintu dan jendela
c. Bentuk-bentuk yang bersifat spesifik yang perlu diberi gambar penjelas.
d. Skala gambar :
? Untuk gambar rencana latihan skala 1 : 10
? Untuk gambar lapangan skala 1 : 20
? Untuk gambar detail/penjelas skala 1 : 5 s/d 1 : 2 tergantung besar kecilnya benda sebenarnya.
e. Untuk gambar rencana menggunakan potongan dua arah.
Untuk gambar detail dibuat tiga pandangan lengkap dengan ukurannya.

Gambar 2.
Kusen Pintu Tunggal dan Detailnya.









Gambar 3.
Hubungan Tiang Ibu Pintu dengan Ambang Atas













Gambar 4.
Kusen Pintu Tunggal dengan Ventilasi












Gambar 5.
Kusen Pintu Dobel.














Gambar 6.
Kusen Pintu Gendong.











Gambar 7.
Kusen Pintu Lipat.












Gambar 8.
Kusen Jendela Tunggal.













Gambar 9.
Kusen Jendela dobel












Gambar 10.
Kusen Jendela dengan Ventilasi.













8. Ventilasi dan Penerangan Atas

Macam ventilasi dan penerangan atas

a. Ventilasi tunggal.
b. Ventilasi kombinasi penerangan atas
c. Penerangan atas jungkit.

Gambar 11.

Ventilasi Tunggal








Gambar 12.
Ventilasi Kombinasi Penerangan Atas.












Gambar 13.
Penerangan Atas Jungkit.










9. Daun Pintu dan Jendela.
a. Macam daun pintu dan jendela.
1). Daun pintu/jendela klam
2). Daun pintu/jendela panil
3). Daun pintu /jendela krepyak/yalusi
4). Daun pintu / jendela kaca
5). Daun pintu / jendela kombinasi panil krepyak
6). Daun pintu / jendela kombinasi panil kaca.
7). Daun pintu dengan play wood.
b. Lebar daun pintu
Lebar daun pintu disesuaikan dengan lebar kusennya. Untuklebar kusen 0,60 – 1,00 m biasanya dibuat daun pintu tunggal, sehingga ukuran lebar daun = ukuran dalam lebar kusen ditambah 2 x ukuran kedalaman sponning yaitu antara 2 – 3 cm.
Untuk lebar kusen pintu 1,20- 1,40 m biasanya daun pintu dibuat dobel. Sehinga ukuran lebar daun pintu = ½ x lebar dalam kusen + kedalaman sponning 1 s/d 1,5 cm.
Untuk daun pintu lipat dan pintu sorong lebar daun ditentukan berdasarkan lebar kusen kemudian dibagi menjadi beberapa bagian yang sama, misal untuk lebar kusen 3,00 m, apabila jumlah daun ada 5 buah, maka masing–masing daun lebarnya = ( 300 + 2 ) cm : 5 = 60, 4 cm.
Untuk kusen di atas lebar 3,00 m sudah harus menggunakan pintu sorong (sliding door).
c. Lebar daun jendela.
Lebar daun jendela ditentukan oleh lebar dalam kusennya. Untuk jendela tunggal lebar daun = lebar dalam kusen + 2 s/d 3 cm.
Untuk jendela rangkap lebar daun = ½ x lebar kusen + 1 s/d 1,5 cm.
d. Macam daun pintu dan jendela menurut penggunaannya.
1). Untuk ruang tamu : daun pintu panil kayu, panil kaca, kombinasi kayu dan kaca, daun pintu krepyak.
2). Daun jendela biasanya menggunakan jendela kaca.
3). Untuk ruang tidur : daun pintu panil kayu, daun pintu play wood.
4). Daun jendela panil kaca, untuk keamanan dapat menggunakan daun jendela krepyak
5).Untuk gudang : daun pintu panil, pada rumah sederhana menggunakan
6). daun  pintu klam.,   jendela  menggunakan  penerangan   atas       dan    
     ventilasi.
7). Untuk kamar mandi/wc : Menggunakan pintu panil atau pintu klam, penerangan dan ventilasi atas.
8). Untuk gedung perkantoran ; menggunakan daun pintu panil atau daun pintu kaca lebar, jendela mengunakan kaca lebar , untuk keamanan kadang diperkuat dengan teralis besi.
9). Untuk bangunan sekolah, pada bangunan lama banyak menggunakan daun pintu panil kombinasi krepyak dan jendela krepyak, sekarang banyak menggunakan pintu panil atau panil kombinasi kaca.
10). Untuk jendela menggunakan daun jendela kaca.
e. Bagian-bagian utama pada konstruksi daun pintu dan jendela.

1. Setiap daun pintu dan jendela minimal memiliki 4 ambang yaitu dua ambang tegak dan dua ambang datar. Tebal ambang dibuat sama dengan lebar sponning daun antara 3 s/d 4 cm.
2. Untuk pintu panil biasanya diperkuat dengan ambang datar tengah.
3. Ambang datar bawah dibuat lebih besar dari ambang datar tengah dan atas dikarenakan ambang datar bawah menahan beban berat sendiri daun pintu.
4. Sambungan ambang datar dan ambang tegak menggunakan sambungan pen dan lubang yang diperkuat dengan spat pen. Tebal pen diambil 1/3 dari ukuran tebal ambang.
5. Fungsi spat pen adalah disamping untuk merapatkan sambungan, berfungsi juga untuk memperluas bidang patahan, mengingat daun pintu dan jendela merupakan konstruksi yang bergerak, tinggi spat pen dibuat ¼ x lebar ambang .
6. Pertemuan bagian dalam ambang biasanya dibuat verstek dengan kemiringan sudut 450, yang berfungsi juga menjaga agar sambungan bagian dalam tetap rapat.
Gambar 14.
Konstruksi Utama daun Pintu dan Jendela.








Gambar 15.
Ambang Tengah dan Ambang Bawah.









23
Gambar 16. Daun pintu klam
1. Pintu klam terdiri dari
deretan papan klam
yang diperkuat
dengan klam. Letak klam
dapat horisontal, atau
kombinasi horisontal dan
diagonal.
2. Tebal papan klam 1,5
s/d 2 cm, lebar papan
klam kurang dari 15
cm, bila terjadi
penyusutan tidak
menimbulkan celah
lebar. tebal klam 2,5
s/d 3 cm, lebar 12 s/d
15 cm.
Gambar 17. Daun Jendela Klam
1. Memiliki dimensi sama
seperti daun jendela pada
umumnya.
2. Merupakan deretan papan
klam dengan tebal 1 -2 cm.
3. Diperkuat dengan klam
tebal 2,5 - 3 cm , lebar 12
-15 cm.
24
Gambar 18. Daun pintu panil
1. Ukuran panil menggunakan
tebal papan 3 – 3,5 cm,
kedalaman alur panil dibuat
minimal 1cm, bila terjadi
penyusutan kayu, daun
pintu tidak akan bercelah.
2. Bentuk panil dapat dibuat
bervariasi, seperti pada
pintu klasik, panil dapat
diberi hiasan bentuk profil.
Gambar 19. Daun Jendela Panil
1. Jendela panil terdiri dari
ambang atas, ambang
bawah dan samping.
Dimensi ambang 3,5 /10
cm.
2. Papan panil menggunakan
tebal papan 1,5 – 2 cm.
3. Ambang bagian dalam dari
jendela panil dapat diberi
ornamen berupa bentuk
profil.
25
Daun pintu krepyak Gambar 20.
1. Krepyak berfungsi membantu
pertukaran udara dalam ruang.
2. Tebal krepyak menggunakan
papan tebal 1,5 – 2 cm.
3. Kemiringan krepyak membentuk
sudut 45?, perhatikan cara
penarikan krepyak bawah dengan
krepyak atasnya.
Daun Jendela Krapyak Gambar 21.
1. Daun jendela krepyak
memiliki fungsi sama dengan
daun pintu krepyak, yaitu
membantu sirkulasi udarac. Lubang kusen pintu dan jendela.
Dasar pertimbangan penentuan ukuran kusen pintu dan
jendela adalah berdasarkan pada pendekatan fungsi ruang
dalam suatu bangunan dan tinjauan dari aspek estetika.
Ukuran yang dipakai adalah ukuran dalam, yaitu jarak tepi-tepi
dalam kusen.
? Tinggi pintu : ditentukan berdasarkan tinggi orang
normal 1,60 m ditambah tinggi bebas 0,40 m sampai
dengan 0,60 m.
? Lebar pintu : ditentukan berdasarkan tempat dan
fungsinya.
Untuk pintu KM/WC : antara 0,60 m sampai dengan
0,70 m
Kamar tidur : 0,80 m
Kamar tamu : 1,00 m sampai dengan 1,20 m
Pintu utama kantor : sampai 3,00 m
Untuk garasi, gudang : Tinggi kendaraan ditambah
0,40 s/d 0,60 m. Tinggi
minimum 2,50 m. Lebar
minimum 3,00 m
Untuk bangunan monumental : dengan menggunakan
skala monumental,
disesuaikan dengan
proporsi bangunannya.
? Tinggi Jendela : tinggi ambang atas jendela dibuat sama
dengan tinggi ambang atas pintu agar tampak serasi.
Tinggi ambang bawah dari kusen jendela disesuaikan
fungsi ruang.
Untuk ruang tidur : 0,80 m s/d 1,20 m dari lantai.
Untuk ruang tamu, keluarga : 0,20 m s/d 0,40m agar
ruangan memperoleh penerangan sebanyak-banyaknya.
4
Untuk ruang-ruang sekolah dibuat setinggi 1,30 m dari
lantai agar para peserta diklat tidak dapat melihat keluar
saat pelajaran berlangsung.
3. Ukuran Kayu
Ukuran kayu yang sering dipergunakan untuk kusen : 6/12,
8/12, 8/14,10/15 dsb. Untuk ukuran yang tidak ada dalam
perdagangan, harus memesan sesuai dengan kebutuhan yang
dikehendaki.
Ukuran kayu untuk daun dan panil : 3/10, 3/12, 3/30, 4/30, 2/20.
4. Jenis Kayu di Perdagangan
Kayu yang dipergunakan untuk pembuat kusen mau